Rabu, 23 Agustus 2017

China Kesal Dijatuhi Sanksi AS atas Tuduhan Danai Nuklir Korut

Presiden China Xi Jinping saat bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

BEIJING - Pemerintah China kesal setelah beberapa perusahaan dan individu Beijing dijatuhi sanksi sepihak oleh Amerika Serikat (AS). Sanksi itu dijatuhkan atas tuduhan mendukung dan mendanai program nuklir dan rudal balistik Korea Utara (Korut).

Beijing mendesak Washington mencabut sanksi sepihak yang diumumkan Departemen Keuangan AS. Tindakan pemerintah Donald Trump seperti itu dianggap tidak berkontribusi untuk meredakan krisis Korea.

Ada 16 individu dan perusahaan China dan Rusia yang dijatuhi sanksi sepihak oleh Washington karena melakukan bisnis dengan Korea Utara yang pada akhirnya ikut mendukung dan mendanai program nuklir dan rudal balistik Pyongyang. Individu dan perusahaan kedua negara itu dianggap AS melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

”China menentang pengenaan sanksi sepihak di luar kerangka Dewan Keamanan PBB, terutama 'yurisdiksi lengan panjang' yang dikenakan pada entitas ataupun individu China oleh negara lain sesuai dengan hukum nasional mereka. Posisi kami jelas dan konsisten,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying kepada wartawan.Agent BandarQ

“Beijing selalu melakukan implementasi yang komprehensif dan sungguh-sungguh dari resolusi DK PBB,” lanjut Hua. China, ujar dia, akan menghukum siapapun yang tertangkap melanggar sanksi berdasarkan hukum China.Game BandarQ

Hua menembahkan, tindakan sepihak AS selain tak berkontribusi untuk memecahkan masalah di Semenanjung Korea juga merusak kepercayaan China-AS. Capsa Susun
Salah satu perusahaan China yang terkena sanksi baru AS, Dandong Rich Earth Trading Co, telah menolak keras tuduhan melanggar resolusi DK PBB. Departemen Keuangan AS menuduh perusahaan itu membeli bijih vanadium dari Korea Utara.Sakong

”Kami tidak mengimpor bijih vanadium dari Korea Utara. Kami mengimpor produk vanadium dan disuling dari kotoran batubara. Produk ini tidak dikenai sanksi. Itu sebabnya kami bisa mendaftarkan impor masing-masing dengan layanan bea cukai China,” kata Li Xiaoguang, seorang manajer di perusahaan tersebut kepada RIA Novosti yang dilansir Kamis (24/8/2017).

Dia juga menolak tuduhan bahwa bisnis perusahaan tersebut membantu program nuklir dan rudal Pyongyang.BandarQ

Selain China, Rusia juga kesal karena perusahaan dan empat individu Moskow dijatuhi sanksi sepihak oleh AS atas tuduhan serupa. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov menyatakan kekecewaan dan memperingatkan Washington bahwa Moskow akan melakukan tindakan pembalasan.

”Dengan latar belakang yang menyedihkan ini, pernyataan oleh perwakilan AS mengenai keinginan untuk menstabilkan hubungan bilateral terdengar sangat tidak meyakinkan,” kata Ryabkov dalam sebuah pernyataan.

“Kami selalu menganjurkan dan akan terus menganjurkan upaya untuk menyelesaikan perbedaan yang ada melalui dialog. Selama beberapa tahun terakhir, Washington seharusnya memahami gagasan bahwa kita menganggap bahasa sanksi tidak dapat diterima, dan tindakan semacam itu hanya menghambat penyelesaian masalah sebenarnya. Sejauh ini, bagaimanapun, tampaknya mereka telah gagal untuk memahami kebenaran yang nyata ini.”

1 komentar: